Kebanyakan orang mengenal nama Batsyeba karena skandal perselingkuhan dengan Daud, yang membuat Raja Israel itu menggunakan cara licik dan tak bermoral untuk membunuh bawahannya sendiri. Namun siapakah sebenarnya Batsyeba, dan apakah benar peristiwa itu perselingkuhan atau bahkan Batsyeba yang menggoda Daud?
Mari kita bahas dalam Fakta Alkitab kali ini.
Batsyeba lahir bukan di keluarga biasa, ayahnya adalah Eliam, salah satu dari pasukan elit Daud (2 Samuel 23:34), dan kakeknya adalah Ahitofel, adalah penasihat Daud . Mereka berasal dari kota Gilo, salah satu kota dibawah kekuasaan suku Yehuda.
Lahir dikeluarga tentara dengan posisi cukup tinggi, Batsyeba menikahi Uria orang Het yang menjadi salah satu perwira tinggi Daud. Suku Het sendiri bukanlah orang asli Israel, walau demikian Uria bisa menduduki posisi penting dalam pasukan Daud.
Dengan latar belakang tersebut, bisa dikatakan bahwa Batsyeba bukanlah orang asing bagi Daud karena dia bersentuhan langsung dengan keluarganya.
Peristiwa Daud menyetubuhi Batsyeba menimbulkan pertanyaan dari berapa ahli, “apakah peristiwa tersebut adalah perselingkuhan atau rudapaksa?” Catatan dalam 2 Samuel 11:4 menyatakan, “Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.”
Ada beberapa fakta yang bisa diungkap dari ayat di atas:
- Daud menyuruh orang mengambil Batsyeba, dalam catatan ini tidak dideskripsikan sikap Batsyeba. Banyak pendapat bahwa tindakan ini adalah bentuk pemaksaan dan terjadi peristiwa rudapaksa, terlebih dengan posisi Daud sebagai raja sehingga Batsyeba sebagai wanita tidak berdaya untuk melakukan perlawanan.
- Peristiwa ini terjadi setelah Batsyeba “selesai membersihkan diri dari kenajisannya.” Hal ini adalah sebuah upacara pengudusan diri setelah masa haid seperti yang diperintahkan Musa. Hal ini kemudian yang menjadi bukti kuat bahwa kehamilannya adalah karena Daud, sebab Uria tidak pernah bersetubuh dengannya selama peristiwa tersebut.
- Peristiwa ini terjadi karena inisiatif Daud, dan tidak dituliskan dimulai oleh Batsyeba. Sama dengan saat Daud yang melihat saat Batsyeba sedang mandi. Hal ini menjadi fakta penguat yang membuat dugaan bahwa peristiwa tersebut perselingkuhan tidak berdasar.
Pahlawan Daud yang Satu Ini Berhasil Kalahkan 800 Orang Dengan Tangannya Sendiri Lho!
Kisah Tragis Hidup Penasihat Raja Daud yang Berkhianat
Saat Batsyeba mengabarkan kepada Daud bahwa dirinya hamil, Daud berupaya menutupi tindakan jahatnya dengan memanggil Uria dan menyuruhnya pulang. Namun jangankan menyentuh Batsyeba, saat itu Uria menolak untuk pulang sementara rekan sejawatnya berperang (2 Samuel 11:6-11).
Tak berhasil dengan cara halus, Daud melakukan konspirasi jahat dengan menaruh Uria di garis depan dan tewas di medan perang (2 Samuel 11:14-25). Apakah Batsyeba mengetahui konspirasi jahat yang dilakukan Daud? Hal ini tidak dituliskan di Alkitab. Namun yang dicatat adalah Batsyeba meratapi kematian Uria suaminya, dan melakukan perkabungan seperti tradisi Yahudi. Karena kematian suaminya, Daud dapat mengambil Batsyeba secara resmi.
Kisah selanjutnya di catat Alkitab bagaimana Daud ditegur oleh Nabi Natan serta anak pertama Batsyeba dan Daud mati. Lalu lahirlah anak kedua Batsyeba, yaitu Solomo, yang berkenan kepada Tuhan sehingga melalui Nabi Natan Tuhan sendiri memberi nama anak itu Yedija, yang artinya Tuhan mengasihi anak ini (2 Samuel 12:24-25).
Apa yang dilakukan oleh Daud kepada Batsyeba dan Uria sepertinya diketahui oleh Ahitofel, kakeknya. Ahli kitab memperkirakan tindakan Daud yang mencemarkan Batsyeba dan menghancurkan pernikahannya menjadi penyebab pengkhianatan Ahitofel sehingga ia bersekongkol dengan anak Daud Absalom untuk melakukan kudeta (2 Samuel 15:12).
Sebenarnya sosok Ahitofel adalah seorang pemimpin dan penasihat yang bijak, karena 1 Samuel 16:23 menyatakan, “Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom. “
Tetapi Ahitofel saat itu menyuruh Absalom menghampiri gundik-gundik Daud, hal ini memperkuat dugaan bahwa hal ini dilakukannya sebagai pembalasan dendam kepada Daud (1 Samuel 16:21-22).
Saat Daud sudah tua dan menjelang kematiannya, anak pertamanya Daud, Adonai mengangkat dirinya menjadi Raja Israel. Saat itu terjadi, Daud tidak mengetahuinya. Nabi Natan kemudian memperingatkan Batsyeba bahwa nyawanya dan Salomo akan terancam. Bahkan ia mengarahkan Batsyeba dan bekerja sama dengannya bagaimana meyakinkan Daud untuk menjadikan Salomo menjadi raja (1 Raja-raja 1:1-40).
Jadi salah satu peran kunci bagaimana Salomo akhirnya bisa mewarisi tahta Daud adalah peran seorang ibu, yang dia lakukan karena cintanya pada anaknya. Namun hal ini juga menjadi salah satu bukti bagaimana Batsyeba memiliki kekuatan politik yang cukup kuat sehingga bisa mendapatkan dukungan untuk Salomo.
Dari kisah Batsyeba kita bisa belajar bahwa seorang perempuan yang mengalami berbagai kesulitan dan penderitan, dipermalukan, dan kehilangan anaknya, tetap bisa kuat dan bangkit untuk memperjuangan sesuatu. Bahkan dalam konspirasi dan pergolakan politik yang mewarnai perjalanan hidup Batsyeba, Tuhan tetap bisa berkarya untuk mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Bahkan dalam silsilah Juru Selamat kita, sosok Batsyeba juga dituliskan, seperti di catat dalam Matius 1:6.
Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti